Kamis, 16 April 2009

Bagai bara api yang tak kunjung padam

Istilah tersebut saya analogikan dengan kepuasan manusia.

Tanpa kita sadari kepuasan kita tak pernah ada habisnya.

Yang satu sudah tercapai, pasti ingin mencapai lebih yang lainnya lagi.

Jika dikontekskan dalam hal positif tentunya sangat baik.

Tetapi kita tidak boleh terlena.

Biasanya kita melupakan apa yang dinamakan kesyukuran.

Kita harus senantiasa bersyukur terhadap apa yang telah diberikan oleh Tuhan.

Bersyukur bukan berarti menerima apa adanya.

Kita juga harus dengan cerdas dan cermat memanfaatkan nikmat yang ada.

Sebagai contoh adalah anugerah yang luar biasa dari Tuhan yang bernama otak.

Bagaimana kita menghasilkan pemikiran brilian yang senantiasa dapat diasah melalui pengalaman dan pengamatan.

Untuk hal yang satu ini, jangan pernah merasa puas untuk memberi makanan positif kepada otak kita (dan juga hati kita).

Semakin banyak informasi positif akan membuat kita lebih cerdas dalam menyikapi dan menjalani hidup ini.

Menjadi luar biasa adalah jalan hidup.

Jadilah insan yang berguna buat lingkungan Anda.



Salam kreatif,


Arya Kusumo

Tidak ada komentar: